TEMPO/FULLY SYAFI
NEW YORK, KOMPAS.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah memutuskan hanya dua badan usaha milik negara (BUMN) yang akan diprivatisasi tahun depan, yakni PT Garuda Indonesia dan PT Semen Baturaja. Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Achiran Pandu Djajanto menyatakan keputusan tersebut diambil dalam rapat pimpinan Kementerian pada Kamis pekan lalu.
Sebelumnya, lima perusahaan negara disebut-sebut bakal masuk program privatisasi. Keempat perusahaan selain Garuda itu adalah perusahaan konstruksi PT Hutama Karya, perusahaan manufaktur telekomunikasi PT Inti, perusahaan jasa keuangan nonbank PT Jasindo, dan perusahaan pendukung infrastruktur PT Semen Baturaja. Pemerintah berencana melepas 30 persen masing-masing saham perusahaan ke publik.
Terhadap ketiga perusahaan lain yang diputuskan belum akan melantai di bursa saham tahun depan, kata Pandu, Kementerian BUMN bakal berkonsentrasi melakukan kegiatan restrukturisasi. “Tujuannya untuk program rightsizing,” katanya, kemarin.
Asisten Deputi Urusan Restrukturisasi dan Privatisasi II Kementerian BUMN Dwijanti Tjahjaningsih menyatakan Semen Baturaja diputuskan masuk bursa,
salah satunya karena prediksi besarnya kebutuhan infrastruktur tahun depan. Selain itu, kondisi perusahaan dinilai baik. Sedangkan Garuda memang sudah direncanakan go public tahun ini.
Sedangkan PT Hutama Karya dinilai harus menyelesaikan masalah legal yang harus dihadapi terkait pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). “Keputusan Mahkamah Agung itu sudah clear, tapi pembahasan akhirnya masih berlangsung. Setelah selesai, baru kami putuskan bisa go or not go,” ucap Pandu.
Untuk PT Inti, pemerintah berencana menyinergikan dengan industri manufaktur telekomunikasi, yakni dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Sedangkan untuk Jasindo, pemerintah menilai masih harus melakukan kajian lagi terutama tentang kebutuhan dananya.
Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan yakin kapitalisasi meningkat karena beberapa perusahaan negara akan melakukan penawaran saham perdana tahun depan. Ia bahkan berharap kontribusi BUMN di pasar modal meningkat hingga lebih dari 30 persen tahun depan (Koran Tempo, 24 Desember).
ASWIDITIYO NEDWIKA
Sumber Berita baca di :
http://www.tempointeraktif.com/hg/saham/2010/12/29/brk,20101229-302332,id.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !