KAMIS, 13 JANUARI 2011 | 17:36 WIB
Lion Air. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta -Maskapai penerbangan Lion Air siap untuk menampung limpahan penumpang Mandala Airlines yang berhenti beroperasi sejak Kamis (13/1) ini. Meski belum mengetahui soal limpahan tersebut, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, pada dasarnya penumpang harus diterbangkan jika telah memesan tiket. "Penumpang dapat mengalihkan penerbangannya ke maskapai lain," kata Edward ketika dihubungi Tempo, Kamis (13/1).
Dia mengatakan, melihat rute penerbangan yang dimiliki Mandala Airlines yang menyebar, ini membuat tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara. Mengenai keputusan yang diambil manajemen Mandala untuk menghentikan operasi penerbangan pada hari ini, menurutnya, apapun yang diputuskan menjadi seauatu yang terbaik untuk perusahaan. "Meski dengan keputusan ini harus ada pihak yang tidak puas seperti penumpang," katanya.
Meski berencana menambah frekuensi penerbangan pada tahun ini, hal itu tidak berkaitan dengan rute penerbangan yang ditinggalkan Mandala Airlines. "Itu sudah kami rencanakan. Karena penambahan frekuensi penerbangan itu sudah pasti," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini, rute yang dimiliki sebagian sudah diterbangkan Lion Air, tapi ada juga yang belum diterbangkan. Untuk yang belum diterbangkan, kata Edward, bisa jadi Lion Air bakal melirik itu. "Kami harus melakukan survei, apakah rute yang ditinggalkan memiliki pasar yang bagus," kata dia.
Malah Lion Air berencana untuk membangun rute-rute baru. Dia mencontohkan seperti di Balikpapan dan Palembang. "Kami akan melihat lagi apakah kami memiliki potensi ke sana," ujar Edward.
Mandala dan Lion Air merupakan dua maskapai yang memiliki tingkat pelayanan yang sama, yaitu sebagai maskapai dengan pelayanan minimum atau no frill service.
Mulai hari ini, Mandala pun menutup operasi penerbangan untuk sementara. Operasi dihentikan karena berkaitan dengan rencana restrukturisasi yang akan dilakukan perusahaan yang sedang mengalami masalah keuangan itu.
SUTJI DECILYA
Dia mengatakan, melihat rute penerbangan yang dimiliki Mandala Airlines yang menyebar, ini membuat tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara. Mengenai keputusan yang diambil manajemen Mandala untuk menghentikan operasi penerbangan pada hari ini, menurutnya, apapun yang diputuskan menjadi seauatu yang terbaik untuk perusahaan. "Meski dengan keputusan ini harus ada pihak yang tidak puas seperti penumpang," katanya.
Meski berencana menambah frekuensi penerbangan pada tahun ini, hal itu tidak berkaitan dengan rute penerbangan yang ditinggalkan Mandala Airlines. "Itu sudah kami rencanakan. Karena penambahan frekuensi penerbangan itu sudah pasti," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini, rute yang dimiliki sebagian sudah diterbangkan Lion Air, tapi ada juga yang belum diterbangkan. Untuk yang belum diterbangkan, kata Edward, bisa jadi Lion Air bakal melirik itu. "Kami harus melakukan survei, apakah rute yang ditinggalkan memiliki pasar yang bagus," kata dia.
Malah Lion Air berencana untuk membangun rute-rute baru. Dia mencontohkan seperti di Balikpapan dan Palembang. "Kami akan melihat lagi apakah kami memiliki potensi ke sana," ujar Edward.
Mandala dan Lion Air merupakan dua maskapai yang memiliki tingkat pelayanan yang sama, yaitu sebagai maskapai dengan pelayanan minimum atau no frill service.
Mulai hari ini, Mandala pun menutup operasi penerbangan untuk sementara. Operasi dihentikan karena berkaitan dengan rencana restrukturisasi yang akan dilakukan perusahaan yang sedang mengalami masalah keuangan itu.
SUTJI DECILYA
sumber : tempo interaktif
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !