Headlines News :
Home » » Mandala Butuh Rp3,1 Triliun

Mandala Butuh Rp3,1 Triliun

Written By Admin on Minggu, 16 Januari 2011 | 18.18

Home > Kabar Berita Penerbangan > Mandala Butuh Rp3,1 Triliun

Mandala Butuh Rp3,1 Triliun
Jika Ingin Tetap Terbang di Tahun 2012

JAKARTA - Langkah Mandala Airlines untuk kembali mengudara tampaknya akan berat. Dalam kondisi keuangan yang carut marut seperti sekarang, Mandala Airlines harus mencari investor yang mau membelikan lima pesawat dan menyewakan lima pesawat sebelum tahun 2012.

Kalau dia tetap mau terbang ya tahun ini harus beli lima pesawat. Sisanya, minimal lima pesawat bisa sewa. Sesuai Undang-Undang itu deadline-nya kan 12 Januari 2012, ujar Sekjen INACA (Indonesia National Air Carrier Association), Tengku Burhanuddin kemarin. Aturan itu merupakan amanah UU Penerbangan yang disahkan 12 Januari 2009 lalu.

Tengku mengaku tidak mengetahui kondisi keuangan Mandala Airlines yang sebenarnya, namun menurutnya cukup sulit jika maskapai itu harus mengejar target kepemilikan lima pesawat pada tahun ini. Itu urusan pemegang saham Mandala, kalau mau hidup lagi ya harus keluar uang banyak untuk membeli pesawat, apalagi mereka kan pakai Airbus, tukasnya.

Seperti diketahui, jumlah pesawat yang dioperasikan Mandala terus menyusut. Dua tahun lalu, pesawat yang dioperasikan masih 11 unit, namun kini tersisa lima. Satu per satu pesawat dipulangkan karena harga sewa yang mahal. Jika tidak, keuangan perusahaan bakal tergerus. Mandala menandatangani kontrak sewa pesawat Airbus pada 2007. Saat itu harga sewa pesawat memang sedang tinggi, tambahnya.

Saat itu, Mandala memang tidak punya pilihan lain, kecuali mengganti armada lama. Pasalnya itu merupakan kebijakan yang dibuat oleh Cardig Internasional dan Indigo Partner sebagai pemilik baru. Apalagi enam maskapai di luar negeri, anak usaha Indigo Partner yang lain juga membeli Airbus. Kita lihat saja apakah mereka mampu penuhi aturan 2012, cetusnya.

INACA sendiri, lanjut Tengku, sudah meminta pemerintah agar mengurangi kewajiban kepemilikan pesawat pada tahun depan. Pasalnya, untuk memiliki peawat-pesawat itu butuh dana yang sangat besar. Selain itu sistem pembayaran yang berlaku sekarang adalah Bill of Sales (bukti penjualan). Kita hanya dapat itu, artinya sebelum angsurannya selesai, pesawat itu belum menjadi milik kita, ungkapnya.

Sumber: http://bandarudara.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=20&artid=2734

--------------------------------
--------------------------------
--------------------------------
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kafila Travel : 021-87780234 - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template