Headlines News :
Home » » Maskapai Domestik Dilarang Tarik Fuel Surcharge

Maskapai Domestik Dilarang Tarik Fuel Surcharge

Written By Admin on Selasa, 03 Mei 2011 | 00.12

Home > Berita Airlines > Maskapai Domestik Dilarang Tarik Fuel Surcharge

Maskapai Domestik Dilarang Tarik Fuel Surcharge



HUSEIN SASTRANEGARA,(GM)-

SURABAYA- Meski harga minyak dunia sudah menuju level 115 dollar AS/barrel tapi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum mengizinkan maskapai domestik menerapkan biaya tambahan bahan bakar atau fuel surcharge. Pasalnya, kenaikan harga bahan bakar minyak pesawat jenis avtur masih belum merata di setiap bandar udara di Indonesia.

"April ini, baru sekitar 10 bandara di kawasan Timur Indonesia, yang kenaikan harga avturnya mencapai Rp 10.000 per liter. Konsumsi avtur pun diperkirakan baru 20% dari seluruh avtur yang dipakai di Indonesia. Sehingga kenaikannya belum merata," tegas Herry Bhakti Singoyuda Gumay, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Senin (2/5).

Herry melanjutkan, Kemenhub tetap berpegang pada Keputusan Menteri No. 26 Tahun 2009 mengenai Tarif Batas Atas. Dengan kata lain, pemerintah akan memberlakukan fuel surcharge, jika harga avtur menyentuh Rp 10.000 per liter selama tiga bulan berturut-turut.

Ditanya AirAsia yang memberlakukan fuel surcharge pada 3 Mei nanti? "Itukan untuk penerbangan internasional. Ya boleh-boleh saja, kita kan nggak ngatur penerbangan internasional," jawabnya.

Sementara itu, dengan diberlakukannya fuel surcharge atau tambahan biaya yang diberlakukan maskapai internasional dan kenaikan harga Tiket Pesawat domestik sampai batas atas sedikit banyak merugikan travel agen.

“Kita pasrah, tidak bisa berbuat apa-apa, itu kewenangan masing-masing maskapai. Agen travel hanya sebagai penjual tiket. Namun akibat kondisi tersebut travel yang merugi, karena penumpang menurun,” kata Benny Sidharta, Kepala Bidang Luar Negeri Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Jatim pagi tadi.

Menurut Benny, fuel surcharge sendiri bukan masalah baru, hampir tiap tahun terjadi dan sudah disadari baik maskapai, penumpang maupun travel sendiri di tengah harga minyak dunia yang terus melonjak.

“Fuel surcharge itu bukan barang baru, tiap tahun terjadi dan tidak bisa dihindari. Menyikapi kondisi ini, ya bagaimana pintar-pintarnya travel agen merayu calon penumpangnya. Apalagi selama ini setiap penerapan fuel surcharge tidak pernah ditulis terang di tiap tiket, hanya berupa code yakni change,” kata Benny.

Namun Benny menegaskan, diterapkannya fuel surcharge atau bahkan menaikan harga tiket sampai batas atas tidak terlalu membuat jumlah penumpang turun drastis. “Kalau turun ada, tapi sebentar lagi balik lagi. Pasalnya transportasi udara tidak seperti dahulu, karena saat ini sudah menjadi kebutuhan, jadi naik berapapun tiketnya ya mau tidak mau dibeli, apalagi saat ini jumlah maskapai kita cukup banyak, pasti ada salah satunya pada waktu tertentu dan rute tertentu harga tiketnya lebih murah,” tandas Benny.

Sementara itu, dari sisi maskapai domestik menanggapi kenaikan harga avtur yang tinggi, tidak menerapkan fuel surcharge atau menaikan harga tiket, namun dengan mengurangi rute penerbangan dan mengurangi tiket promo.

Seperti yang dilakukan Maskapai Batavia Air, menurut Humas Batavia Air, Elly Simanjuntak mengatakan, dengan kenaikan harga minyak dunia saat ini memang sedikit memberatkan, dan untuk menyikapinya Batavia Air harus mengurangi jumlah rute penerbangan hingga 50% lebih.

”Tingginya bahan bakar cukup memberatkan, dan untuk langkah antisipasinya selain kita mengurangi tiket promo juga memangkas rute penerbangan hingga 50%, seperti Jakarta – Denpasar yang biasanya dalam sehari 7 kali penerbangan kali ini hanya 2 kali, Jakarta – Jeddah yang biasa 10 kali dalam sehari kali ini hanya 5 kali sehari,” ungkapnya.

Selain itu, dikatakan Elly, agar penumpang setianya tidak kabur ke maskapai lain, pihak Batavia Air gencar melakukan berbagai promo hadiah. ”Batavia sejak Mei 2011 sampai 2012 memberikan hadiah tiap bulannya sebanyak 30 paket umroh dan 30 tiket Singapure pulang-pergi bagi penumpang yang beruntung,” tandas Elly.

Terpisah, Edward Sitrait Direktur Umum Lion Air lebih berfokus pada efisiensi dan mengoptimalkan produk. Ia mengatakan belum memberlakukan biaya tambahan untuk bahan bakar atau fuel surcharge, termasuk di penerbangan domestik “Sementara ini kita tetap bertahan, jadi belum ada kenaikan harga tiket, kita lebih fokus pada efisiensi dan mengoptimalkan produk,” tuturnya. m24m15,

sumber :
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=b4f6e40b53667c935bf2fd683fbf62e8&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kafila Travel : 021-87780234 - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template